Postingan

Menuju Status Warga Analis SMAKBO

Gambar
Assalamu'alaikum, halo manusia! Well, aku mau menepati janji aku di postingan perkenalan sebelumnya. Meskipun ini udah niat dari lamaa bangett sebenernya mau posting cerita awal masuk SMAKBO dan kehidupan disana. Eh, ternyata baru terwujud sekarang saat udah hampir masuk tahun ke empat sekolah di SMAKBO, hehe. Oke, here we go. Happy reading! Ini kisah dari pengalaman pribadi aku, ya. Waktu aku masih SMP sebenernya kepengen  banget lanjutin sekolahnya di SMANU M.H.Thamrin karena dulu pernah ikut lomba disana, liat sekolahannya on the first sight jatuh cinta banget. Abis itu, mulai deh cari tau tentang sekolah itu. (eh trus hubungannya sama SMAKBO apa, woy?!) Eh, sabar sabar.. Pokoknya setelah nyari info gitu ternyata masuk sekolah disana pake test, bukan nilai nem. Nah ini awalnya. Dari sini aku mulai coba cari tau sekolah mana aja yang masuknya bukan berdasarkan nem, tapi dari test sendiri. Kenapa? Bukan karena aku males belajar UN dapet nilai bagus, bukan. Saat itu aku ad...

Titipan untuk Semesta

Semesta, Kamu tahu saya mencintainya, tapi kamu juga tahu saat ini saya gabisa apa-apa buat dia.  Kamu tahu saya ga bisa selalu ada di sisinya.  Kamu tahu bahkan saya gabisa buat dia ketawa sepanjang hari, atau setidaknya buat lupain sedihnya aja saya ga mampu.  Tapi saya ingin.  Saya ingin suatu saat restu semesta jadi milik kita.  Saya ingin bahagia dengan dia tapi bukan dalam ikatan rapuh yang sementara.  Kalau semesta ga setuju juga gapapa.  Setidaknya saya masih bisa melayangkan doa-doa pada Pencipta, agar kuasaNya membuatmu dan waktu turut memberi restu.  Saya tau, ga semua akhir bisa sesuai ekpektasi.  Saya tau, ga semua harapan dijawab sesuai isi kepala, tapi saya juga tau bahwa ga ada doa yang melayang sia-sia.  Ia pasti akan sampai pada pemilik semesta walaupun jawabannya ga selalu iya. Saya tetap percaya rasa ini nyata. Jakarta, 20/03/2020

Perkenalkan, Saya...

Assalamualaikum. Hai, kamu ! Hm, sejujurnya saya bingung bagaimana memulai sebuah perkenalan menjadi berkesan. Entah kenapa setiap ingin mulai berkenalan, terkadang kalimat pengecut, 'ah, paling akhirnya nanti perpisahan' muncul di kepala. Kenyataannya, setiap yang datang selalu bergantian dengan yang pergi dalam hidup. Kehadiran saya buat kalian, misalnya. Mungkin hadirnya saya menggantikan sesuatu yang akan hilang dari kalian, atau mungkin sebaliknya.  Duh, skip deh. Kalau terus-terusan takut buat kenal yang baru, kapan mau maju ?  Oke, teman-teman semua. Perkenalkan, saya kaki Mia,  Alya. Azizah Alya. Iya, saya manusia yang akan banyak bercerita dibalik nama 'Kaki Mia'. Sepertinya tidak perlu saya sebutkan berapa usia saya, ya, yang jelas saya masih muda. Masih usia seru-seru nya buat ribut sama diri sendiri, buat mikirin perasaan yang sedang labil-labil nya, juga buat cari dan cipta cerita. Tentang blog ini sendiri, sebenarnya ini blog yang sudah s...

Sekarang Bahagianya Udah Beda

              Kalau dulu bahagianya pergi ke sekolah, bercanda, sampai dimanjakan dengan sikap dan perhatiannya. Maka sekarang aku memilih bahagia yang berbeda. Bahagiaku bukan lagi tentang dia. Ataupun melihatnya malu sampai memerah ketika tak sengaja memujiku.                 Setiap orang, termasuk kamu, berhak untuk bahagia dan memilih bahagianya. Termasuk bersama siapa ia bahagia. Tidak ada yang dapat memaksa seorang lelaki bahagia bersama seorang perempuan selama tak ada ikatan halal diantaranya. Terlebih jika kamu, bukan wanita yang ia inginkan untuk bahagia bersamanya. Mungkin, kamu pernah menjadi bahagianya. Tetapi, itu dulu. Jangan pernah kamu paksakan rasa, karena sesuatu yang dipaksakan tidak akan pernah berarti apa-apa nantinya. Jika hari ini ia telah memilih wanita lain, maka bersabarlah. Lukamu akan segera pulih. Percaya padaku.      ...

Kata Rindu

                Bersama tinta yang tergores dalam secarik kertas putih ini, aku sampaikan rindu kepada dia yang entah milik siapa. Dengan seuntai rindu yang tertahan dan tak akan terungkap sampai kapanpun. Rasa rindu yang hanya sebatas tetesan rasa yang tak sengaja tertumpah ketika hati ini berusaha menjadikan-Nya hanya satu-satunya penghuni hati.                 Dia. Seorang lelaki yang saat ini datang tanpa permisi, duduk dan bersemayam di dalam hati. Antara senang dan khawatir atas rasa yang tak sengaja masuk, maafkan aku yang sempat berpikir ingin menjadi pendamping halalmu suatu saat nanti. Maafkan aku yang sempat menyebut nama mu pada sholat malam ku dan setiap doa yang terpanjat ketika hati merasa rindu. Aku hanya ingin melepaskan segala rasa ini, namun aku terlalu lemah untuk melakukannya. Aku terlalu naif untuk merasakan cinta. Bahkan aku takut, apa yang aku ras...