Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Sekarang Bahagianya Udah Beda

              Kalau dulu bahagianya pergi ke sekolah, bercanda, sampai dimanjakan dengan sikap dan perhatiannya. Maka sekarang aku memilih bahagia yang berbeda. Bahagiaku bukan lagi tentang dia. Ataupun melihatnya malu sampai memerah ketika tak sengaja memujiku.                 Setiap orang, termasuk kamu, berhak untuk bahagia dan memilih bahagianya. Termasuk bersama siapa ia bahagia. Tidak ada yang dapat memaksa seorang lelaki bahagia bersama seorang perempuan selama tak ada ikatan halal diantaranya. Terlebih jika kamu, bukan wanita yang ia inginkan untuk bahagia bersamanya. Mungkin, kamu pernah menjadi bahagianya. Tetapi, itu dulu. Jangan pernah kamu paksakan rasa, karena sesuatu yang dipaksakan tidak akan pernah berarti apa-apa nantinya. Jika hari ini ia telah memilih wanita lain, maka bersabarlah. Lukamu akan segera pulih. Percaya padaku.      ...

Kata Rindu

                Bersama tinta yang tergores dalam secarik kertas putih ini, aku sampaikan rindu kepada dia yang entah milik siapa. Dengan seuntai rindu yang tertahan dan tak akan terungkap sampai kapanpun. Rasa rindu yang hanya sebatas tetesan rasa yang tak sengaja tertumpah ketika hati ini berusaha menjadikan-Nya hanya satu-satunya penghuni hati.                 Dia. Seorang lelaki yang saat ini datang tanpa permisi, duduk dan bersemayam di dalam hati. Antara senang dan khawatir atas rasa yang tak sengaja masuk, maafkan aku yang sempat berpikir ingin menjadi pendamping halalmu suatu saat nanti. Maafkan aku yang sempat menyebut nama mu pada sholat malam ku dan setiap doa yang terpanjat ketika hati merasa rindu. Aku hanya ingin melepaskan segala rasa ini, namun aku terlalu lemah untuk melakukannya. Aku terlalu naif untuk merasakan cinta. Bahkan aku takut, apa yang aku ras...